Senin, 05 Oktober 2015

Asuhan Bayi Baru Lahir Normal

Bayi Baru Lahir

a.      Definisi Bayi Baru Lahir
1.      Bayi baru lahir  Bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterin ke kehidupan ekstra uterin. (5)
2.      Bayi baru lahir  Bayi dengan kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dengan berat badan lahir 2500 gram sampai 4000 gram. (4)
3.      Bayi baru lahir  Bayi baru lahir dari rahim seorang ibu dengan kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu melalui persalinan normal dengan berat badan 2500 – 4000 gram tanpa cacat bawaan. (1)
b.      Tanda bahaya bayi baru lahir (10)
1.    Pernafasan          : Sulit atau >60x/menit
2.    Kehangatan        : >38° C atau <36° C.
3.   Warna     : Kuning, biru, pucat atau memar.
4.   Pemberian makanan       : Hisapan lemah, mengantuk berlebihan, banyak muntah         
5.  Tali pusat            : Bengkak, nanah, busuk, darah.
6.  Infeksi    : Panas, merah, bengkak, nafas sulit.
7.  Tinja/kemih        : Tidak BAB dalam 24 jam, tinja lembek, warna hijau tua, ada lender
                                  dan darah.
8. Aktivitas            : Menggigil, tangis tidak biasa, lemas, mengantuk, lunglai, kejang-kejang, tidak tenang, nangis terus.
c.       Bayi Baru Lahir Dinyatakan Sakit Berat (10)
1.      Sesak nafas
2.      Frekuensi pernafasan 60x/menit
3.    Gerak retaksi di dada
4.   Malas minum

5.      Panas atau suhu badan bayi rendah
6.      Kurang aktif
7.      Berat badan rendah (1500-2500 gram) dengan kesulitan minum
d.      Tanda-tanda Bayi Sakit Berat (10)
1.      Sulit minum
2.      Sianosis sentral (lidah biru)
3.      Perut kembung
4.      Periode apneu
5.      Kejang/periode kejang kecil
6.      Merintih
7.      Perdarahan
8.      Sangat kuning
9.      Berat badan lahir < 1500 gram

e.       Perubahan BBL Segera Setelah Lahir  (9)
1.      Gangguan metabolisme karbohidrat
Energi tambahan yang diperlukan bayi baru lahir pada jam-jam pertama sesudah lahir, diambil dari metabolisme asam lemak sehingga kadar gula darah dapat mencapai 120 mg/100ml.
Apabila oleh sesuatu misalnya bayi dari ibu menderita DM dan BBLR (Berat badan lahir rendah) perubahan glukosa menjadi glikogen akan meningkat atau terjadi gangguan pada metabolisme asam lemak yang tidak dapat memenuhi kebutuhan neonatus, maka kemungkinan besar bayi akan menderita hipoglikemia.
2.      Perubahan Suhu Tubuh
Setelah lahir bayi akan berada ditempat yang suhu lingkunganya lebih rendah dari lingkungan dalam rahim. Suhu neonatus yang normal yaitu sekitar 36,5° C sampai 37° C. Bila bayi dibiarkan dalam suhu kamar (25° C) maka bayi akan kehilangan panas melalui evaporasi (penguapan), konveksi dan radiasi sebanyak 200 kalori/kg BB/menit, sedangkan pembentukan panas yang dapat diproduksi hanya persepuluh dari jumlah kehilangan panas diatas, dalam waktu yang bersamaan. Hal ini akan menyebabkan penurunan suhu tubuh sebanyak 2° C dalam waktu 15 menit. Keadaan ini sangat berbahaya untuk neonatus terlebih untuk bayi BBLR, bayi dapat mengalami aspiksia karena tidak sanggup mengimbangi penurunan suhu tersebut dengan produksi panas yang dibuat sendiri.
Akibat suhu yang rendah metabolisme jaringan akan menigkat dan berakibat lebih mudah terjadinya asidosis metabolic berat sehingga kebutuhan oksigen akan meningkat. Selain itu hipotermi yang terjadi pada neonatus dapat menyebabkan hipoglikemia.
Untuk mengurangi kehilangan panas tersebut diatas dapat ditanggulangi dengan mengatur suhu lingkungan, membungkus badan bayi dengan kain hangat, membungkus kepala bayi, disimpan ditempat tidur yang sudah dihangatkan atau dimasukkan sementara di incubator. 
3.      Perubahan Sistem pernafasan
Pernafasan normal pada neonatus pertama kali bernafas 30 detik setelah lahir. Pernafasan ini terjadi sebagai akibat adanya aktifitas normal dari susunan saraf  pusat dan periver yang dibantu oleh beberapa rangsangan lainya. Misalnya tekanan mekanis pada toraks sewaktu melalui jalan lahir. Penurunan tekanan oksigen dan kenaikan tekanan karbondioksida pada paru-paru merangsang kemoreseptor yang terletak pada sinus karotis sehingga bayi bernafas normal, rangsangan dingin didaerah muka dapat merangsang permulaan gerakan pernafasan.
Tekanan pada rongga dada bayi sewaktu melalui jalan lahir pervaginam mengakibatkan kehilangan setengah dari jumlah cairan yang ada diparu-paru (paru-paru pada bayi yang normal dan cukup bulan mengandung 80-100 ml cairan) sehingga sesudah bayi lahir cairan yang hilang diganti dengan udara, paru-paru berkembang dan rongga dada kembali pada bentuk semula.
4.      Perubahan Sistem Sirkulasi
Dengan berkembangnya paru-paru ke kanan oksigen didalam alveoli meningkat, dan tekanan karbodioksida menurun hal ini mengakibatkan tekanan aliran darah keparu-paru meningkat, akhirnya darah dari arteri pulmonalis mengalir ke paru-paru dan duktus arteriosus menutup.
Dengan terpotongnya tali pusat, arteri dan vena umbulikalis menciut, aliran darah dari palsenta melalui venacava superior dan foramen oval eke atrium kiri berhenti, paru-paru mulai berfungsi.
Dengan masuknya darah dari paru-paru kedalam arteri kiri, tekanan arteri kiri menjadi lebih tinggi dari pada tekanan diarteri kanan hal ini menyebabkan foramen menutup, sirkulasi janin berubah menjadi sirkulasi bayi yang hidup diluar badan ibu.
5.      Perubahan- perubahan Lain
Perubahan – perubahan lainya pada bayi baru lahir selain perubahan-perubahan diatas yitu mulai berfungsinya alat-alat pencernaan, hepar, ginjal dan alat-alat lainya.

f.       Penanganan Segera Bayi Baru Lahir (10)
1.      Membersihkan jalan nafas
2.      Jaga agar bayi tetap hangat
3.      Kontak dini dengan ibu
Beri bayi kepada ibunya secepat mungkin. Kontak dini bayi dengan ibu sangat penting, kehangatan, ikatan batin dan pemberian ASI. Dorong ibu agar menyusui bayinya apabila bayi telah siap.
4.      Memotong dan merawat tali pusat
a)      Klem tali pusat dengan 2 klem
b)      Potong tali pusat diantara 2 klem
c)      Pertahankan kebersihan pada saat memotong tali pusat potong tali pusat dengan gunting steril/DTT
d)     Periksa tali pusat tiap 15 menit 
5.      Mempertahankan suhu tubuh bayi
Setelah bayi baru lahir belum mampu mengatur tetap suhu badannya, Dibutuhkan pengaturan dari luar untuk membuatnya tetap hangat.
6.      Memberi Vit.K
Semua BBL normal dan matur, berikan Vit.K preporal 1mg/hari selama 3 hari.
Pada bayi dengan resiko tinggi, berikan Vit.K parenteral dengan dosis IM.
7.      Memberi obat tetes/salep mata
Setiap bayi baru lahir perlu diberi salep mata sesudah 5 jam bayi lahir. Pemberian obat mata eritromisin 0,5% dan tetrasiklin 1% dianjurkan untuk pencegahan penyakit mata karena klamidia.
8.      Identifikasi bayi
a)      Alat yang digunakan harus kebal air,dengan tepi halus tidak mudah sobek dan tidak melukai tidak mudah lepas.
b)      Pada alat harus tercantum: Nama, tanggal lahir, No, jenis kelamin, unit
c)      Ditiap tempat tidur harus diberi tanda dengan mencantumkan, Nama, Tanggal lahir, No.
d)     Sidik telapak kaki bayi dan sidik telapak jari ibu harus dicetak dicatat yang tidak mudah hilang.
e)      Ukurlah BB, PB, L.Kepala, L.Perut, catat dalam rekam medis.

g.      Asuhan Pada BBL Normal (9)
1.      Bayi normal mulai bernafas 30 detik sesudah lahir. Untuk menilai status kesehatan bayi dalam kaitanya dengan pernafasan dan peredaran darah dapat digunakan metode apgar score. Secara praktis dapat dilihat dari frekuensi denyut jantung dan pernafasan serta wajah, ekstremitas dan seluruh tubuh.
Frekuensi denyut jantung dapat dihitung dengan cara meraba arteri temporalis atau prokarotis, dapat juga secara langsung didengarkan pada daerah jantung dengan menggunakan stetoscop binokuler. Frekuensi denyut jantung bayi normal berkisar antara 120-140x/menit frekuensi pernafasan dihitung dengan memperlihatkan gerakan pernafasan pada dada atau perut. Pernafasan bayi normal berkisar antara 30-60x/menit. Warna ekstremitas, wajah dan seluruh tubuh bayi adalah kemerahan.
2.      Suhu Tubuh
      Suhu tubuh inti bayi adalah berkisar antara 36,5° C – 37,5° C pengukuran suhu tubuh dapat dialkukan pada aksila atau pada rektal. Hasil pengukuran peraksila biasanya lebih rendah dari pada hasil pengukuran perektal ini disebabkan daerah aksila lebih terbuka dan mudah dipengaruhi suhu lingkungan disbanding daerah rectal. Suhu tubuh perifernya sangat rendah terpengaruh oleh suhu lungkungan karena pada neonatus, pusat pengaturan panas belum berfungsi dengan sempurna.
3.      Kulit
Kulit neonatus yang cukup bulan biasanya halus, lembut dan padat dengan sedikit pengelupasan, terutama pada telapak tangan, kaki dan selangkangan. Kulit biasanya dilapisi dengan zat lemak berwarna putih kekuningan terutama didaerah-daerah lipatan dan bahu yang disebut vernik kaseosa
4.      Keadaan dan Kelengkapan Ekstremitas
Dilihat apakah ada cacat bawaan berupa kelainan bercak, kelainan jumlah atau tidak ada sama sekali pada semua anggota tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki juga lubang anus (rectal) dan jenis kelamin. Untuk melihat apakah lubang anus ada atau tidak dapat digunakan thermometer rectal.
5.      Tali Pusat
Pada tali pusat terdapat 2 arteri dan 1 vena umbilikalis. Keadaan tali pusat harus kering, tidak ada kemerahan disekitarnya
6.      Reflek
Beberapa reflek yang terdapat pada bayi :
a)   Reflek moro                      :  Bila diberi rangsangan yang mengagetkan akan terjadi reflek lengan dan tangan terbuka serta kemudian diakhiri dengan aduksi lengan.
b)   Reflek Graphs                   :  Bila telapak tangan dirangsang akan memberi reaksi seperti menggenggam.
c)   Reflek Walking                 :  Bila kakinya ditekankan pada bidang yang datar, atau bergerak seperti berjalan.
d)   Reflek Rooting                 :  Bila neonatus disentuh bayi akan berusaha mencari arah sentuhan. Bila bibir dirangsang/disentuh akan membuka mulut mencari papilon/menyusui.
e)   Reflek Sucking                 :  Reflek menghisap mulai ada bila ada sesuatu yang merangsang platum durum, bayi untuk mencankup langit-langit bagian belakang maka areola mamae harus tertangkap oleh mulut bayi, areola dan papilla tertekan gusi, lidah serta langit-langit, sehingga sinus laktiverus yang terdapat di bawah areola tertekan dan ASI diperas keluar kemulut bayi dan ditekan.
7.      Berat Badan
Berat badan pada hari kedua dan ketiga bayi mengalami penurunan berat badan fisiologis namun harus waspada jangan sampai melampaui 10% dari berat badan lahir. Pada hari ke 10 sampai ke 14 biasanya akan tercapai kembali berat badan lahir. Berat badan lahir normal adalah 2500gr – 4000gr.
8.      Mekonium
Mekonium adalah feses bayi yang berupa pasta kental berwarna gelap hitam kehijauan dan lengket. Mekonium akan mulai keluar dalam 24 jam pertama dan akan berlangsung sampai hari kedua atau ketiga.
9.      Antropometri
Dilakukan pengukuran lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan dan panjang badan dengan menggunakan pita pengukur, cara pengukuranya yaitu :
a)   Lingkar kepala
      Beberapa jenis lingkar kepala antara lain: sirkumferensia frotooccipitalis 34 cm, sirkumferensia mentooccivitalis 35 cm, sirkumferensia suboccipito – bregmatiak 32 cm, sirkumferensia submentobregmatika 32 cm.
b)   Lingkar dada
      Diukur dari dada kedaerah punggung kembali kedada melalui putting susu (normal 32-34 cm). Lingkar lengan pengukuran dilakukan didaerah lengan atas (normal 9 - 11 cm). Panjang badan, diukur dari puncak kepala sampai ke tumit (normal 46-50 cm).
h.      Perawatan lainnya pada Bayi Baru Lahir normal (10)
1.   Lakukan perawatan tali pusat
2.   Dalam waktu 24 jam sebelum ibu dan bayi dipulangkan kerumah berikan imunisasi HB unijek.
3.Ajarkan pada orang tua cara merawat bayi sehari-hari.
a)      Beri ASI tanpa dijadwal
b)      Perthankan agar bayi selalu dengan ibu.
c)      Jaga bayi selalu bersih, kering dan hangat, dengan ganti popok dan selimut.
d)     Jaga tali pusat dalam keadaan kering dan bersih.
e)      Pegangi, sayangi, dan nikmati kehidupan bersama bayi.
f)       Awasi masalah dan kesulitan pada bayi dan minta bantuan jika perlu.
g)      Jaga keamanan bayi terutama terhadap infeksi.
h)      Ukur suhu tubuh bayi jika tampak sakit, atau menyusu kurang baik.

KATA KUNCI : "BAYI BARU LAHIR"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar