a. Definisi Bayi Baru Lahir
1.
Bayi baru lahir Bayi yang baru mengalami proses
kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterin ke kehidupan
ekstra uterin. (5)
2.
Bayi baru lahir Bayi dengan kehamilan 37 minggu
sampai 42 minggu dengan berat badan lahir 2500 gram sampai 4000 gram. (4)
3.
Bayi baru lahir Bayi baru lahir dari rahim seorang
ibu dengan kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu melalui persalinan normal
dengan berat badan 2500 – 4000 gram tanpa cacat bawaan. (1)
b. Tanda bahaya bayi baru lahir (10)
1. Pernafasan :
Sulit atau >60x/menit
2. Kehangatan :
>38° C atau <36° C.
3. Warna :
Kuning, biru, pucat atau memar.
4. Pemberian makanan :
Hisapan lemah, mengantuk berlebihan, banyak muntah
5. Tali pusat :
Bengkak, nanah, busuk, darah.
6. Infeksi :
Panas, merah, bengkak, nafas sulit.
7. Tinja/kemih : Tidak BAB dalam 24 jam, tinja lembek, warna
hijau tua, ada lender
dan darah.
8. Aktivitas :
Menggigil, tangis tidak biasa,
lemas, mengantuk, lunglai, kejang-kejang, tidak tenang, nangis terus.
c. Bayi Baru Lahir Dinyatakan Sakit
Berat (10)
1.
Sesak nafas
2.
Frekuensi pernafasan 60x/menit
3. Gerak retaksi di dada
4.
Malas minum
5.
Panas atau suhu badan bayi rendah
6.
Kurang aktif
7.
Berat badan rendah (1500-2500 gram) dengan kesulitan
minum
d. Tanda-tanda Bayi Sakit Berat (10)
d. Tanda-tanda Bayi Sakit Berat (10)
1.
Sulit minum
2.
Sianosis sentral (lidah biru)
3.
Perut kembung
4.
Periode apneu
5.
Kejang/periode kejang kecil
6.
Merintih
7.
Perdarahan
8.
Sangat kuning
9.
Berat badan lahir < 1500 gram
e. Perubahan BBL Segera Setelah
Lahir (9)
1.
Gangguan metabolisme karbohidrat
Energi tambahan yang diperlukan bayi baru lahir pada
jam-jam pertama sesudah lahir, diambil dari metabolisme asam lemak sehingga
kadar gula darah dapat mencapai 120 mg/100ml.
Apabila oleh sesuatu misalnya bayi dari ibu
menderita DM dan BBLR (Berat badan lahir rendah) perubahan glukosa menjadi
glikogen akan meningkat atau terjadi gangguan pada metabolisme asam lemak yang
tidak dapat memenuhi kebutuhan neonatus, maka kemungkinan besar bayi akan menderita
hipoglikemia.
2.
Perubahan Suhu Tubuh
Setelah
lahir bayi akan berada ditempat yang suhu lingkunganya lebih rendah dari
lingkungan dalam rahim. Suhu neonatus yang normal yaitu sekitar 36,5° C sampai
37° C. Bila bayi dibiarkan dalam suhu kamar (25° C) maka bayi akan kehilangan
panas melalui evaporasi (penguapan), konveksi dan radiasi sebanyak 200
kalori/kg BB/menit, sedangkan pembentukan panas yang dapat diproduksi hanya
persepuluh dari jumlah kehilangan panas diatas, dalam waktu yang bersamaan. Hal
ini akan menyebabkan penurunan suhu tubuh sebanyak 2° C dalam waktu 15 menit.
Keadaan ini sangat berbahaya untuk neonatus terlebih untuk bayi BBLR, bayi
dapat mengalami aspiksia karena tidak sanggup mengimbangi penurunan suhu
tersebut dengan produksi panas yang dibuat sendiri.
Akibat
suhu yang rendah metabolisme jaringan
akan menigkat dan berakibat lebih mudah terjadinya asidosis metabolic berat
sehingga kebutuhan oksigen akan meningkat. Selain itu hipotermi yang terjadi
pada neonatus dapat menyebabkan hipoglikemia.
Untuk
mengurangi kehilangan panas tersebut diatas dapat ditanggulangi dengan mengatur
suhu lingkungan, membungkus badan bayi dengan kain hangat, membungkus kepala
bayi, disimpan ditempat tidur yang sudah dihangatkan atau dimasukkan sementara
di incubator.
3.
Perubahan Sistem pernafasan
Pernafasan normal pada neonatus pertama kali
bernafas 30 detik setelah lahir. Pernafasan ini terjadi sebagai akibat adanya
aktifitas normal dari susunan saraf
pusat dan periver yang dibantu oleh beberapa rangsangan lainya. Misalnya
tekanan mekanis pada toraks sewaktu melalui jalan lahir. Penurunan tekanan
oksigen dan kenaikan tekanan karbondioksida pada paru-paru merangsang
kemoreseptor yang terletak pada sinus karotis sehingga bayi bernafas normal,
rangsangan dingin didaerah muka dapat merangsang permulaan gerakan pernafasan.
Tekanan pada rongga dada bayi sewaktu melalui jalan
lahir pervaginam mengakibatkan kehilangan setengah dari jumlah cairan yang ada
diparu-paru (paru-paru pada bayi yang normal dan cukup bulan mengandung 80-100
ml cairan) sehingga sesudah bayi lahir cairan yang hilang diganti dengan udara,
paru-paru berkembang dan rongga dada kembali pada bentuk semula.
4.
Perubahan Sistem Sirkulasi
Dengan
berkembangnya paru-paru ke kanan oksigen didalam alveoli meningkat, dan tekanan
karbodioksida menurun hal ini mengakibatkan tekanan aliran darah keparu-paru
meningkat, akhirnya darah dari arteri pulmonalis mengalir ke paru-paru dan
duktus arteriosus menutup.
Dengan
terpotongnya tali pusat, arteri dan vena umbulikalis menciut, aliran darah dari
palsenta melalui venacava superior dan foramen oval eke atrium kiri berhenti,
paru-paru mulai berfungsi.
Dengan
masuknya darah dari paru-paru kedalam arteri kiri, tekanan arteri kiri menjadi
lebih tinggi dari pada tekanan diarteri kanan hal ini menyebabkan foramen
menutup, sirkulasi janin berubah menjadi sirkulasi bayi yang hidup diluar badan
ibu.
5.
Perubahan- perubahan Lain
Perubahan – perubahan lainya pada bayi baru lahir
selain perubahan-perubahan diatas yitu mulai berfungsinya alat-alat pencernaan,
hepar, ginjal dan alat-alat lainya.
f. Penanganan Segera Bayi Baru Lahir (10)
1.
Membersihkan jalan nafas
2.
Jaga agar bayi tetap hangat
3.
Kontak dini dengan ibu
Beri bayi kepada ibunya secepat mungkin. Kontak dini bayi dengan ibu sangat penting, kehangatan,
ikatan batin dan pemberian ASI. Dorong ibu agar menyusui bayinya apabila bayi
telah siap.
4.
Memotong dan merawat tali pusat
a)
Klem tali pusat dengan 2 klem
b)
Potong tali pusat diantara 2 klem
c)
Pertahankan kebersihan pada saat memotong tali pusat
potong tali pusat dengan gunting steril/DTT
d)
Periksa tali pusat tiap
15 menit
5.
Mempertahankan suhu tubuh bayi
Setelah bayi baru lahir belum mampu mengatur tetap
suhu badannya, Dibutuhkan pengaturan dari luar untuk membuatnya tetap hangat.
6.
Memberi Vit.K
Semua
BBL normal dan matur, berikan Vit.K preporal 1mg/hari selama 3 hari.
Pada
bayi dengan resiko tinggi, berikan Vit.K
parenteral dengan dosis IM.
7.
Memberi obat tetes/salep mata
Setiap bayi baru lahir perlu diberi salep mata
sesudah 5 jam bayi lahir. Pemberian obat mata eritromisin 0,5% dan tetrasiklin
1% dianjurkan untuk pencegahan penyakit mata karena klamidia.
8.
Identifikasi bayi
a)
Alat yang digunakan harus kebal air,dengan tepi
halus tidak mudah sobek dan tidak melukai tidak mudah lepas.
b)
Pada alat harus tercantum: Nama, tanggal lahir, No,
jenis kelamin, unit
c)
Ditiap tempat tidur harus diberi tanda dengan
mencantumkan, Nama, Tanggal lahir, No.
d)
Sidik telapak kaki bayi dan sidik telapak jari ibu
harus dicetak dicatat yang tidak mudah hilang.
e)
Ukurlah BB, PB, L.Kepala, L.Perut, catat dalam rekam
medis.
g. Asuhan Pada BBL Normal (9)
1.
Bayi normal mulai bernafas 30 detik sesudah lahir.
Untuk menilai status kesehatan bayi dalam kaitanya dengan pernafasan dan
peredaran darah dapat digunakan metode apgar score. Secara praktis dapat
dilihat dari frekuensi denyut jantung dan pernafasan serta wajah, ekstremitas
dan seluruh tubuh.
Frekuensi
denyut jantung dapat dihitung dengan cara meraba arteri temporalis atau
prokarotis, dapat juga secara langsung didengarkan pada daerah jantung dengan
menggunakan stetoscop binokuler. Frekuensi denyut jantung bayi normal berkisar
antara 120-140x/menit frekuensi pernafasan dihitung dengan memperlihatkan
gerakan pernafasan pada dada atau perut. Pernafasan bayi normal berkisar antara
30-60x/menit.
Warna ekstremitas, wajah dan seluruh tubuh bayi adalah kemerahan.
2.
Suhu Tubuh
Suhu
tubuh inti bayi adalah berkisar antara 36,5° C – 37,5° C pengukuran suhu tubuh dapat dialkukan pada aksila atau pada rektal.
Hasil pengukuran peraksila biasanya lebih rendah dari pada hasil pengukuran
perektal ini disebabkan daerah aksila lebih terbuka dan mudah dipengaruhi suhu
lingkungan disbanding daerah rectal. Suhu tubuh perifernya sangat rendah
terpengaruh oleh suhu lungkungan karena pada neonatus, pusat pengaturan panas belum berfungsi dengan sempurna.
3.
Kulit
Kulit
neonatus yang cukup bulan biasanya halus, lembut dan padat dengan sedikit
pengelupasan, terutama pada telapak tangan, kaki dan selangkangan. Kulit
biasanya dilapisi dengan zat lemak berwarna putih kekuningan terutama
didaerah-daerah lipatan dan bahu yang disebut vernik kaseosa
4.
Keadaan dan Kelengkapan Ekstremitas
Dilihat
apakah ada cacat bawaan berupa kelainan bercak, kelainan jumlah atau tidak ada
sama sekali pada semua anggota tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki juga
lubang anus (rectal) dan jenis kelamin. Untuk melihat apakah lubang anus ada
atau tidak dapat digunakan thermometer rectal.
5.
Tali Pusat
Pada
tali pusat terdapat 2 arteri dan 1 vena umbilikalis. Keadaan tali pusat harus
kering, tidak ada kemerahan disekitarnya
6.
Reflek
Beberapa
reflek yang terdapat pada bayi :
a) Reflek moro : Bila diberi rangsangan yang mengagetkan akan
terjadi reflek lengan dan tangan terbuka serta kemudian diakhiri dengan aduksi
lengan.
b) Reflek Graphs : Bila telapak tangan dirangsang akan memberi
reaksi seperti menggenggam.
c) Reflek Walking : Bila kakinya ditekankan pada bidang yang
datar, atau bergerak seperti berjalan.
d) Reflek Rooting : Bila neonatus disentuh bayi akan berusaha
mencari arah sentuhan. Bila bibir dirangsang/disentuh akan membuka mulut
mencari papilon/menyusui.
e) Reflek Sucking : Reflek menghisap mulai ada bila ada sesuatu
yang merangsang platum durum, bayi untuk mencankup langit-langit bagian
belakang maka areola mamae harus tertangkap oleh mulut bayi, areola dan papilla
tertekan gusi, lidah serta langit-langit, sehingga sinus laktiverus yang
terdapat di bawah areola tertekan dan ASI diperas keluar kemulut bayi dan
ditekan.
7.
Berat Badan
Berat
badan pada hari kedua dan ketiga bayi mengalami penurunan berat badan fisiologis
namun harus waspada jangan sampai melampaui 10% dari berat badan lahir. Pada
hari ke 10 sampai ke 14 biasanya akan tercapai kembali berat badan lahir. Berat
badan lahir normal adalah 2500gr – 4000gr.
8.
Mekonium
Mekonium
adalah feses bayi yang berupa pasta kental berwarna gelap hitam kehijauan dan
lengket. Mekonium akan mulai keluar dalam 24 jam pertama dan akan berlangsung
sampai hari kedua atau ketiga.
9.
Antropometri
Dilakukan
pengukuran lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan dan panjang badan dengan
menggunakan pita pengukur, cara pengukuranya yaitu :
a) Lingkar
kepala
Beberapa
jenis lingkar kepala antara lain: sirkumferensia
froto – occipitalis 34 cm, sirkumferensia mento – occivitalis 35 cm, sirkumferensia suboccipito – bregmatiak 32 cm, sirkumferensia submento – bregmatika
32 cm.
b) Lingkar
dada
Diukur
dari dada kedaerah punggung kembali kedada melalui putting susu (normal 32-34
cm). Lingkar lengan pengukuran dilakukan didaerah lengan atas (normal 9 - 11 cm).
Panjang badan, diukur dari puncak kepala sampai ke tumit (normal 46-50 cm).
h. Perawatan lainnya pada Bayi Baru Lahir normal (10)
1. Lakukan
perawatan tali pusat
2. Dalam
waktu 24 jam sebelum ibu dan bayi dipulangkan kerumah berikan imunisasi HB unijek.
3.Ajarkan pada orang
tua cara merawat bayi sehari-hari.
a)
Beri ASI tanpa
dijadwal
b)
Perthankan agar
bayi selalu dengan ibu.
c)
Jaga bayi selalu bersih, kering dan hangat, dengan
ganti popok dan selimut.
d)
Jaga tali pusat dalam keadaan kering dan bersih.
e)
Pegangi, sayangi, dan nikmati kehidupan bersama
bayi.
f)
Awasi masalah dan kesulitan pada bayi dan minta
bantuan jika perlu.
g)
Jaga keamanan bayi terutama terhadap infeksi.
h)
Ukur suhu tubuh bayi jika tampak sakit, atau menyusu
kurang baik.
KATA KUNCI : "BAYI BARU LAHIR"
KATA KUNCI : "BAYI BARU LAHIR"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar